dianalisis atas unsur-unsurnya secara struktural. Di samping itu, puisi juga merupakan struktur tanda-tanda yang bermakna, oleh karena itu perlu dikaji dengan kajian semiotik. Selama ini analisis struktural yang dikenal dalam pengkajian sastra adalah analisis struktural murni yang menganalisis karya sastra dari segi Kalian sudah belajar cara menemukan pesan dalam puisi “Membaca Tanda-Tanda”. Dengan berbekal pengetahuan yang sudah kalian dapatkan, diskusikan dan temukan pesan-pesan yang ada dalam puisi Pengarang memilih (ng) untuk mengakhiri tiap-tiap baris dimaksudkan agar pembaca semangat dan merasa senang ketika membaca puisi ini. Penggunaan tanda koma pada baris kedua dan keempat dalam bait pertama juga menambah indahnya peggunaan nada. Berbicara mengenai semiotik, kita tidak akan terlepas dari yang namanya tanda. Kaitannya dengan sastra, semiotik merupakan ilmu yang mencoba menemukan dengan sungguh-sungguh konvensi-konvensi yang memungkinkan adanya tanda (Teeuw, 1984:143). Puisi sebagai salah satu karya sastra merupakan obyek yang dapat dipahami dan dimaknai menggunakan ilmu semiotik. Riffaterre (1978) menyatakan bahwa Hasil analisis data yang digunakan dengan cara memahami data tentang hubungan relasi makna sinonimi dan hiponimi pada puisi Membaca Tanda-Tanda karya Taufiq Ismail dan mengidentifikasikannya sesuai dengan maksud dan tujuan penelitian. dan mencatat serta menyeleksi kata-kata yang mengandung unsur relasi makna sinonimi dan hiponimi. Ciri yang demikian eksistensi sebuah puisi. Dalam puisi – puisi kontemporer karya DIAN SASTRO yang salah satunya berjudul “Penyapu”, tipografinya dipandang begitu penting, sehingga menggeser kedudukan makna kata-kata. Sebagai contoh penggalan puisi DIAN SASTRO menulis tipografinya sebagai berikut: PENYAPU. Penyapu yang ku kenali dulu. Abstrak Penelitian ini membahas tentang analisis strata norma Roman Ingarden dan kajian semiotika pada puisi "Pasar Pabean", "Narasi Sambel Goreng Teri", dan "Rawon dan Gerbang Kota" karya Rizki Secara umum, Damono (1995 Dari sejumlah penelitian terdahulu tersebut di atas, penelitian tentang "Qira'atul-'Alamat" atau arti dalam bahasa Indonesia "Membaca Tanda-tanda" karya Taufiq Ismail ini Hasil pengamatan mendalam terhadap puisi simbol “Q” karya Sutardji Calzoum Bachri dapat ditemukan lima poin utama yang berasal dari hasil interpretasi pengkarya. Pertama, analisis tanda secara individual, misalnya jenis tanda, mekanisme atau struktur tanda, dan makna tanda secara individual. Kedua, analisis tanda sebagai sebuah kelompok atau kombinasi, yaitu kumpulan tanda-tanda yang membentuk apa yang disebut sebagai teks (text) (3). hI1N6d2.