Berdasarkanlaporan keuangan tahunan perusahaan, badan usaha milik negara (BUMN) pertambangan itu mencatatkan laba bersih Rp . Mengutip data laporan keuangan Antam, Jumat (17/4/2020), laba bersih perusahaan tahun lalu turun dibandingkan 2018 sebesar Rp 1.636.002.591.000, alias anjlok 88,1%. Laporan keuangan PT Aneka Tambang Tbk ( Antam) pada triwulan I tahun 2019 (1Q19) mencatatkan kinerja positif. Hal ini terjadi setelah perusahaan plat merah ini mencatatkan kenaikan jumlah penjualan. Dalam keterangan tertulis yang Kompas.com terima, Jumat (3/5/2019) disebutkan bahwa total penjualan Antam pada 1Q19 Rp 6,22 triliun. ANTAMis a vertically integrated, export-oriented, diversified mining and metals company that spread troughout mineral-rich Indonesian archipelago. Contact Us. 30 September 2019 Consolidated Financial Statements June 30, 2019 and 2018 (Unaudited) DOWNLOAD PDF. 30 LaporanKeuangan Laporan Kuartalan Laporan Eksplorasi Laporan Aspek CSR Presentasi Investor Publikasi Laporan Tahunan. 31 October 2019 Laporan Kuartalan Triwulan III 2019 Lihat Laporan. 31 Tetap up to date dengan Berita dan Info terkini dari ANTAM! BERLANGGANAN. PT ANTAM Tbk. Gedung Aneka Tambang Tower A Jl. Letjen. Per31 Desember 2020, Antam mencatatkan jumlah aset senilai Rp 31,72 triliun. Angka itu naik 5,08% dibanding posisi aset per 31 Desember 2019 yakni sebesar Rp 30,19 triliun. Antam juga mencatat total liabilitas sebesar Ro 12,69 triliun, naik 5,2% dibandingkan posisi 2019 yang sebesar Rp 12,06 triliun. 30September 2019 Laporan Keuangan 30 Juni 2019 dan 2018 (Unaudited) Lihat Laporan. 25 August Tetap up to date dengan Berita dan Info terkini dari ANTAM! BERLANGGANAN. PT ANTAM Tbk. Gedung Aneka Tambang Tower A Jl. Letjen. T.B. Simatupang No. 1 Lingkar Selatan, EMAIL : corsec@ 31 MARET 2019 DAN 2018: UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA 31 MARET 2019 DAN 2018: 10 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) ventura bersama selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan-(1,155,176) 45. Kewajiban pensiun dan imbalan: PENGHASILAN/(RUGI) KOMPREHEN LAIN SETELAH PAJAK LaporanTahunan Investasi 2015; Laporan Tahunan Investasi 2016; Laporan Tahunan Investasi 2017; Laporan Tahunan Investasi 2018; Edaran Pengurus Dapen Antam No.507/DPAT/XI/2019 tgl. 27 Nopember 2019 tentang Penangguhan Pembayaran Manfaat Pensiun; Laporan Tahunan Investasi 2019; Laporan Keuangan Tahunan 2018 (Audited) Laporan Keuangan Tahunan iJjw. – Laporan keuangan PT Aneka Tambang Tbk Antam pada triwulan I tahun 2019 1Q19 mencatatkan kinerja positif. Hal ini terjadi setelah perusahaan plat merah ini mencatatkan kenaikan jumlah keterangan tertulis yang terima, Jumat 3/5/2019 disebutkan bahwa total penjualan Antam pada 1Q19 Rp 6,22 triliun. Capaian ini tumbuh 9 persen dibandingkan penjualan pada Triwulan I Tahun 2018 1Q18, yakni Rp 5,73 triliun.“Dari jumlah itu, perusahaan mendapatkan laba kotor sebesar Rp1,03 triliun atau tumbuh 2 persen bila dibandingkan pada periode yang sama tahun lalu, yakni Rp1,02 triliun,” ujar Direktur Antam Arie untuk Earning Before Interest, Taxes, Depreciation and Amortization EBITDA Antam pada 1Q19, Arie Ariotedjo mengatakan, mencapai Rp701,47 miliar.“Perolehan EBITDA itu didukung dengan capaian produksi dan penjualan komoditas utama Antam yang positif serta pengelolaan biaya tunai yang baik di tengah kondisi volatilitas harga komoditas global,” ucapnyaSementara itu, untuk laba usaha, Dirut Antam tersebut menjelaskan bahwa perusahaannya mendapatkan Rp304,73 miliar dan mencatatkan laba tahun berjalan sebesar Rp171,67 miliar. Komoditas emas dan feronikel Perlu diketahui, pada 1Q19, nilai penjualan bersih Antam tercatat sebesar Rp6,22 triliun dengan komoditas emas merupakan komponen terbesar pendapatan komoditas tersebut berkontribusi Rp3,94 triliun atau 63 persen dari total penjualan bersih Antam pada untuk volume produksi emas dari tambang Pongkor dan Cibaliung di 1Q19, Arie Ariotedjo menyebutkan, jumlahnya sebesar 470 kg Sementara itu, volume penjualan emas Antam tercatat sebesar kg 209,526 untuk komoditas feronikel, Arie Ariotedjo menjelaskan, Antam mencatatkan volume produksi feronikel ton nikel dalam feronikel TNi. Angka ini naik 7 persen dibandingkan capaian produksi pada 1Q18 sebesar TNi. Ilustrasi Komisi Pemberantasan Korupsi KPK. Foto ShutterstockKasus dugaan korupsi dalam kerja sama pengolahan anoda logam antara PT Antam dengan PT Loco Montrado masih diselidiki penyidik KPK. Terbaru KPK kembali menetapkan Direktur Utama PT Loco Montrado Siman Bahar alias Bong Kin Phin, sebagai tersangka terhadap Siman ini merupakan kali kedua. Sebelumnya, dia telah ditetapkan tersangka oleh KPK tetapi menggugat praperadilan ke PN Jakarta Selatan. Siman Bahar menang, status tersangkanya gugur. Kini dia dijerat tersangka untuk kedua proses penyidikan terhadap Siman Bahar ini, KPK memeriksa Arie Prabowo Ariotedjo selaku Direktur Utama PT Aneka Tambang periode 2017-2019 sekaligus ayah dari Menpora, Dito Ariotedjo. Dia dikonfirmasi ulang terkait dengan kasus tersebut oleh dugaan korupsi dalam kasus ini dilaporkan oleh PT Antam saat Arie menjadi dirutnya. Keterangan Arie diperlukan kembali karena Siman dijerat lagi sebagai tersangka oleh KPK. Meski dia pernah diperiksa sebelumnya oleh KPK. "Mereka KPK cuma tanyakan lagi karena menurut mereka perlu dilakukan berita acara ulang, karena berita acara awalnya itu kan sudah gugur karena di praperadilan kalah KPK. Sehingga berita acara ini harus diulang lagi. Sehingga karena pertama kami mungkin pelapor, kedua data kronologi ada semua, jadi bisa diperiksa cepat," kata Arie, Selasa 6/6. Lantas seperti apa kasusnya?Laporan yang disampaikan oleh PT Antam ke KPK dilakukan pada 8 Desember 2017. Saat itu, ditemukan adanya kerja sama antara Manajemen Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia UBPPLM dengan PT Loco Montrado terkait anoda logam. Hal tersebut berawal dari pergantian General Manajer GM UBPPLM PT Antam, Dody Martimbang, pada Agustus 2017. Menurut Arie Ariotedjo, pergantian itu karena ketidaksamaan visi terkait Logam Mulia. Pengganti Dody terpilih tak lama setelahnya. Setelah beberapa bulan bertugas, ditemukan adanya kontrak antara PT Antam dengan PT Loco Montrado yang terjalin pertengahan 2017. GM Logam Mulia yang baru kemudian melaporkan kerja sama itu kepada PT Antam. Sebagai catatan, PT Antam memiliki kontrak karya dalam pengolahan anoda logam. Pada 2017 itu, tanpa sepengetahuan PT Antam, Logam Mulia membuat kontrak pengolahan anoda logam dengan PT Loco Logam Mulia tidak punya kewenangan melakukan kontrak dengan pihak luar seperti PT Loco Montrado. Di samping itu, tidak ada kajian terkait kontrak tersebut. PT Antam kemudian melakukan audit internal. Hasilnya, ditemukan indikasi laporannya kepada KPK, PT Antam menyebutkan bahwa kerugian awal atas kontrak tersebut bernilai Rp 96 miliar. Jumlah itu berasal dari pengolahan anoda logam yang dikirimkan PT Antam ke PT Loco Montrado sejak April-Agustus 2017."Kami minta dilakukan investigasi, selang beberapa minggu, hasilnya ada indikasi fraud," kata Gedung Antam. Foto AntamKontrak tersebut diduga bermasalah. Salah satunya, karena Logam Mulia dan PT Loco Montrado menyepakati adanya pengembalian dalam bentuk emas saja. Padahal, perjanjian PT Antam dengan kontrak karya, sebelum disubkontrakan kepada PT Loco Montrado, adalah pengembalian dalam bentuk emas dan silver. Kerugian diduga timbul dari silver yang tak dikirimkan oleh PT Loco Montrado. "Anodanya ini dikirim ke Loco Montrado, di mana perjanjiannya itu recovery enggak back to back dengan kewajiban kita ke kontrak karya," kata antara Logam Mulia dengan PT Loco Montrado ini tak diketahui oleh pejabat utama di PT Antam. Temuan dugaan fraud disertai dengan dugaan kerugian negara dari hasil audit internal itu pun yang dilaporkan kepada pihak Dumas KPK pada 8 Desember 2017. Tanda bukti laporan tersebut diterima KPK pada 11 Desember 2017. Surat laporan ke KPK itu ditandatangani oleh Arie Prabowo laporan tersebut berproses di KPK. Lebih dari satu tahun berjalan, pihak PT Antam kembali bersurat kepada KPK untuk permintaan diskusi progress pendalaman aduan. Surat itu disampaikan pada 20 Desember tersebut kemudian dilengkapi dengan hasil investigasi BPK RI. Ditemukan bahwa ada dugaan kerugian hingga Rp 100 miliar. Laporan beserta hasil investigasi BPK itu kembali disampaikan ke KPK pada 5 Agustus 2019. Laporan itu diterima pada 13 Agustus KPK mengumumkan dua orang sebagai tersangka. Pertama yakni Eks General Manager GM Unit Bisnis Pemurnian dan Pengolahan Logam Mulia UBPP LM PT Aneka Tambang Persero Tbk, Dody Martimbang. Kedua yakni Direktur Utama PT Loco Montrado Siman Bahar alias Bong Kin Dody, dia saat ini tengah menjalani persidangan di PN Tipikor Jakarta Pusat. Dia didakwa melakukan korupsi dalam proses pengolahan logam berkadar emas dan perak menjadi emas batangan. Kasus ini merugikan keuangan negara sekitar Rp 100,8 miliar."Terdakwa Dody Martimbang selaku General Manager Unit Bisnis Pemurnian dan Pengolahan Logam Mulia PT Aneka Tambang Persero Tbk periode 2013-2017 melakukan kesepakatan dengan PT Loco Montrado dalam penukaran anoda logam kadar emas tinggi dan rendah yang tidak sesuai ketentuan," kata Jaksa Penuntut Umum JPU KPK, Titto Jaelani, Rabu 31/5.Terdakwa Dody Martimbang menjalani sidang pembacaan dakwaan di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Rabu 31/5/2023. Foto Rivan Awal Lingga/Antara FotoDody disebut telah menyetujui penunjukan PT Loco Montrado sebagai perusahaan back up refinery tanpa adanya persetujuan dari Direksi PT Antam dan tanpa melibatkan bagian dari Research and Business Development Manager dan bagian Legal Risk & Management PT Martimbang juga melakukan kesepakatan Siman Bahar untuk menyerahkan anoda logam dore kepada PT Loco Montrado agar diolah menjadi emas batangan tanpa melalui proses kajian finansial, teknologi dan analisa kemampuan. Sehingga memperkaya Siman Bahar senilai Rp dakwaan, PT Loco Montrado melakukan pemurnian anoda logam emas kadar tinggi. Sebab tidak mempunyai kemampuan melakukan pemurnian anoda logam emas kadar kurun waktu pengerjaan anoda logam, secara keseluruhan, pertukaran anoda logam kadar emas tinggi AuP dan anoda logam kadar emas rendah berdasarkan kadar final anoda logam terdapat kelebihan emas Au yang diterima PT Antam yaitu sebanyak kg dan kekurangan perak yang diterima PT Antam sebanyak kg."Dengan adanya kesepakatan penukaran anoda logam hanya dengan bentuk emas dan tidak sesuai kadar final maka realisasi nilai emas dan perak yang diterima PT Antam lebih kecil dari nilai emas dan perak yang seharusnya diterima sebagaimana kontrak karya," kata terkait Siman Bahar, dia masih tahap penyidikan oleh KPK sebagai tersangka. Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten pertambangan BUMN, PT Aneka Tambang Tbk ANTM mencatatkan penurunan laba bersih cukup tajam pada periode laporan keuangan tahun tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada entitas induk anjlok 88,15% menjadi Rp 193,85 miliar dari tahun sebelumnya Rp 1,63 triliun. Dengan penurunan laba bersih, nilai laba per saham juga anjlok menjadi Rp 8,07 per saham dari tahun 2018 sebesar Rp 68,08 per tahun 2019, Antam tercatat membukukan kenaikan pendapatan 29,44% menjadi Rp 32,71 triliun dari periode akhir Desember sebesar Rp 25,27 triliun. Namun, beban pokok penjulan meroket 37,15% menjadi Rp 28,27 triliun dari tahun sebelumnya Rp 20,61 triliun. Sekretaris Perusahaan Antam, Kunto Hendrapawoko mengatakan, pada tahun 2019, penjualan emas Antam mencapai kg, naik 22% secara tahunan yang memberikan kontribusi 69% terhadap pendapatan perseroan atau setara Rp 22,46 triliun. Sedangkan penjualan bijih nikel mencapai 7,6 juta wet metric ton dengan kontribusi terhadap pendapatan 11% atau setara Rp 3,70 demikian, beban usaha juga meningkat menjadi Rp 3,49 triliun dari sebelumnya Rp 3,10 triliun. Jika pada tahun sebelumnya, Antam mendapatkan keuntungan dari akuisisi sebesar Rp 2,22 triliun, pada tahun 2019 pos tersebut tidak lagi ada, sehingga laba sebelum pajak penghasilan Antam turun cukup drastis pada 2019 menjadi Rp 697,03 miliar dari sebelumnya Rp 2,01 2019, Antam memang mengakuisisi saham mayoritas PT Indonesia Chemical Alumina PT ICA."Pencapaian kinerja tahun 2019 menjadi landasan perseroan untuk meningkatkan kinerja tahun 2020 dalam mengoptimalkan sumber daya yang dimiliki dengan mengedepankan pengelolaan biaya yang efisien, menciptakan nilai tambah bagi pemegang saham dan pemangku kepentingan," tulis manajemen Antam, Kamis 16/4/2020 di laman keterbukaan informasi aset perusahaan tambang pelat merah ini hingga 31 Desember tercatat sebesar Rp 30,19 triliun dengan liabilitas Rp 12,06 triliun dan ekuitas Rp 18,13 triliun.[GambasVideo CNBC] Artikel Selanjutnya Harga Emas Naik, Apa Kabar Saham Antam? hps/hps